Memuat berita yang memihak kepada ISLAM

Oktober 8, 2008

Gaya Kompas Mengobarkan Permusuhan

sumber swaramuslim.com
KH Cholil Ridwan menilai Kompas memang menjadi alat Katholik atau missi zending. “Jadi apa-apa yang merugikan umat Islam pasti dimuat, termasuk tulisan yang menyerang MUI,” tegasnya.

Untuk kesekian kalinya Harian Kompas kembali memuat tulisan yang yang sangat tendensius tentang Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tulisan tendensius tentang MUI ini dimuat di Kompas edisi Senin, 8 September 2008, halaman 44, di rubrik Bentara, melalui tulisan Sumanto Al Qurtuby dengan judul, “Mendesain Kembali Format Dialog Agama” .

Sumanto menulis, “Menariknya, ma-sih menurut Rumadi, dalam peristiwa kekerasan berbasis agama ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mestinya berperan sebagai pengayom umat, dalam banyak hal justru sering menjadi aktor utama (prime mover) dan inspirator kekerasan.

MUI yang seharusnya menjadi pemersatu kelompok-kelompok keaga-maan yang terbelah justru menjadi ”polisi agama” yang ikut menggebuk kelompok-kelompok keagamaan yang divonis sesat dan menyimpang. MUI yang semestinya berfungsi sebagai penyejuk dan ”oase spiritual” bagi umat manusia apapun agama dan keyakinan mereka seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW justru ikut menjadi pembakar amarah massa dan penyulut kebencian. Pula, MUI yang seharusnya menjadi wadah dialog agama yang terbuka justru menjadi sarang kelompok konservatif yang anti-dialog dan pluralisme. Apa yang menimpa MUI ini tentu menjadi sebuah ironi mengingat sebagai institusi agama yang ”dihidupi” dari uang rakyat melalui APBN, tidak sepantasnya jika MUI terlibat dalam kekerasan agama yang mengorbankan rakyat itu sendiri.” (more…)

September 29, 2008

MUI: Jangan Tunda UU Pornografi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharapkan pengesahan Rancangan Undang-Undang Tentang Pornografi menjadi Undang-Undang tidak terlalu lama ditunda

Hidayatullah.com—Pernyataan ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Haji Amidhan.
sumber hidayatullah.com
“Jangan ditunda-tunda dalam jangka waktu lama karena ini kan masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2008, sesuai jadwal DPR harus sudah menyelesaikannya pada bulan Oktober. Kalau ditunda akan semakin meresahkan,” kata Ketua MUI, Amidhan, di Jakarta, Kamis (25/9).

Amidhan berharap, DPR dapat menggunakan waktu yang ada untuk memperbaiki draf RUU tersebut berdasarkan masukan masyarakat yang disampaikan melalui uji publik di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, dan DKI Jakarta. (more…)

Juli 14, 2008

MUI se-Madura Desak Bubarkan Ahmadiyah

sumber hidayatullah.com
Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Madura, mendesak Presiden SBY mengeluarkan Keppres melarang dan membubarkan ajaran Ahmadiyah di Indonesia
Hidayatullah.com–Majelis Ulama Indonesia (MUI) se-Madura, Jawa Timur, mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) melarang dan membubarkan ajaran Ahmadiyah di Indonesia.

Ketua MUI Sumenep KH A Shafraji menjelaskan, Minggu (13/7), MUI se Madura berkumpul dan membahas surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yang dinilainya tidak tegas melarang kegiatan Ahmadiyah maupun membubarkan Ahmadiyah. (more…)

Juni 8, 2008

KH. Cholil: Insiden Monas Cuma Asap Saja

sumber hidayatullah.com
Ketua MUI, KH. Cholil Ridwan mengatakan, insiden Monas cuma “asap”. Untuk menghilangkannya, maka, apinya harus lebih dahulu dipadamkan

Hidayatullah.com—Ketua MUI, KH. Cholil Ridwan mengatakan, insiden Monas Ahad, (1/6), lalu cuma “asap”. Untuk menghilangkan asap tersebut, maka apinya harus dipadamkan.
Yang dimaksud “api”, kata KH. Cholil adalah, segala tindak kekerasan terhadap akidah umat Islam serta penodaan terhadap Al-Quran. Bentuk kekerasan yang bersifat psikis ini, menurutnya sangat menyakitkan. Lebih sakit ketimbang serangan pisik yang bisa hilang dalam beberapa waktu. (more…)

Juni 3, 2008

Kekerasan Simbolik Jauh Lebih Menyakitkan

sumber hidayatullah.com
Pakar komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, bentrokan hanyalah efek dari “kekerasan simbolik” yang dibangun kalangan liberal

Hidayatullah.com—Pakar komunikasi Universitas Hasanuddin, Aswar Hasan mengatakan, fenomena bentrokan antara Front Pembela Islam (FPI) dan Aliansi Kebangsaan dan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) adalah efek dari “kekerasan simbolik” yang selama ini terjadi.
(more…)

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.