Memuat berita yang memihak kepada ISLAM

September 5, 2008

Teologi Apologetik dalam Membaca “Kitab Suci”

sumber swaramuslim.com
Oleh Qosim Nursheha Dzulhadi *)
imageDalam situs pribadinya, Ulil Abshar-Abdallah menulis satu artikel tentang cara membaca Kitab “Suci” –baik Al-Qur’an maupun yang lainnya. ( Memahami Kitab-Kitab “Suci” secara non-apologetik ). Dalam artikelnya itu, Ulil menolak pembaca Kitab “Suci” secara apologetic. Karenanya dia mengusulkan bagaimana membaca kitab “suci” itu secara non-apologetik. Dia merasa terganggu oleh kalangan umat Islam yang banyak menunjukan kontradiksi dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Karena menurutnya, itu hanya usaha untuk menunjukkan kehebatan Al-Qur’an.

Artikel ini, hemat penulis, perlu dicermati karena menyangkut otentisitas Al-Qur’an. Selain itu, ada semacam usaha Ulil untuk “menyamakan” antara Al-Qur’an dengan kitab-kita agama lain –khususnya Bible.
Di sini akan penulis kutip beberapa pernyataan Ulil yang penting untuk dikritisi.
Di awal artikelnya, ulil menulis:
“SAYA sering terganggu oleh sikap beberapa kalangan Muslim apologetik yang dengan mudah menunjukkan adanya kontradiksi dalam Kitab Perjanjian Lama dan Baru. Dengan gigih sekali mereka mencoba memperlihatkan bahwa dalam dua kitab “suci” itu tersua sejumlah pertentangan internal.
(more…)

Agustus 11, 2008

Hati-Hati terhadap Virus Liberalisme

sumber swaramuslim.com
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni mengakui kualitas keimanan umat Muslim di tanah air sedang menghadapi penggembosan dari dalam, sehingga perlu dihadapi dengan serius. “Perlawanan harus dilakukan dengan serius, ” kata Maftuh di Kendari, Selasa (5/8).

Ia mengingatkan, umat Muslim harus meningkatkan kualitas keimanan, karena akhir-akhir ini ada beberapa kalangan Muslim yang belajar di negara tertentu (baca: kaum liberal) berupaya menunjukkan jati dirinya sebagai orang cerdik pandai. Namun, cara yang dilakukan oleh yang bersangkutan adalah memberikan argumentasi yang seolah-olah rasional terhadap hal hal yang sudah menjadi kesepakatan para ulama.

Pendapat yang di luar kesepakatan itu, dicontohkan Maftuh, misalnya dalam pelaksanaan ibadah haji yang dapat dilakukan setiap bulan. Padahal, ibadah haji itu hanya dapat dilakukan setahun sekali dan waktunya pun sudah ditentukan, antara 1 Syawal sampai 9 Dzulhijah. (more…)

Agustus 2, 2008

Dianggap Membimbing Pluralisme, Syafii Terima Magsaysay Award

Filed under: Berita Islam, Seputar pemikiran islam — Tag:, , , , — iaaj @ 11:42 am

sumber hidayatullah.com
Kesungguhannya meyakini dan membimbing pluralisme, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menerima Magsaysay Award 2008

Penghargaan Magsaysay Award 2008 itu diberikan kepada Mantan Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif oleh The Board of Trustees of the Ramon Magsaysay Foundation (RMAF) di Jakarta, Kamis kemarin.
Syafi’i Ma’arif, adalah pendiri Maarif Institute for Culture and Humanity. Dalam surat pemberitahuan yang dikirim via surat elektronik kepada Maarif Institute, Syafii Maarif meraih Magsaysay Award 2008 dalam kategori Peace and International Understanding.

“Ahmad Syafii Maarif menerima award ini karena komitmen dan kesungguhannya membimbing umat Islam untuk menyakini dan menerima toleransi dan pluralisme sebagai basis untuk keadilan dan harmoni di Indonesia bahkan di dunia,” jelas Carmencita T. Abella, Presiden RMAF. (more…)

Juli 29, 2008

Faham ‘Relativisme’ di Balik Multikulturalisme (Menanggapi Buku Abdul Munir Mulkhan)

Oleh Qosim Nursheha Dzulhadi *)
Abdul Munir Mulkhan menyatakan bahwa agama-agama seperti: Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu dianggap sebagai “Ahli Kitab” yang dihargai dan dihormati keberadaannya. Tafsir model ini menurutnya adalah “kritis”.

Penafsiran ini, lanjutnya, kemudian berkembang di akhir abad ke-21 yang mulai dikenal sebagai Islam Liberal, Islam Kultural, atau Islam Inklusif yang memperoleh basis baru sesudah maraknya wacana tentang Masyarakat Madani (Lihat, Munir, Satu Tuhan Seribu Tafsir , Yogyakarta: Penerbit Kanisius bekerjasama dengan IMPULSE, cet. I, 2007: 35).
Di tempat lain, Munir juga menjelaskan bahwa Tuhan menjadikan seseorang Kristiani atau Buddhis, Muslim atau Hinduis dengan cara-cara natural ketika seseorang ditakdirkan secara sosial lahir dari suatu keluarga atau bangsa yang menganut Kristen, Buddha, Islam, atau Hindu. Tuhan pun ternyata melahirkan manusia secara pluralistik sebagai fakta sejarah dan fakta natural alamiah. (ibid., hlm. 61, dalam sub judul ‘Satu Tuhan dan Ajaran-Nya dalam Multitafsir Pemeluk’). Itulah, menurutnya, “takdir sosial”. Hemat penulis, ini adalah pengaruh filsafat fenomenologi. Dimana segala sesuatu dianalisis lewat “fenomena” yang lahir dan muncul. Tentu kita tidak menafikan seluruh pendapat Munir, meskipun harus tidak sepakat pada sebagian yang lain. (more…)

Sikap Tidak Peduli

Filed under: Adian Husaini,MA, Seputar pemikiran islam — Tag:, , , , , — iaaj @ 10:35 am

sumber insistnet.com
Ditulis Oleh Adian Husaini
Dalam bukunya yang terkenal, Islam at the Crossroads, Muhammad Asad/Leopold Weiss mengingatkan umat Islam, bahwa: ”The Imitation – individually and socially – of the Western mode of life by Muslims is undoubtedly the greatest danger for the existence – or rather , the revival – of Islamic civilization.”

Jadi, kata Asad, penjiplakan kaum Muslim –baik secara individual maupun sosial – terhadap gaya hidup Barat tanpa diragukan lagi adalah bahaya terbesar dari eksistensi dan kebangkitan kembali peradaban Islam. Buku Asad ini terbit pertama tahun 1934 dan telah ditejemahkan ke dalam berbagai bahasa. Buku kecil ini memberikan gambaran yang tajam tentang hakekat peradaban Barat yang disebut oleh Asad, sebagai peradaban yang memuja materi dan anti-agama (irrelegious in its very essence).
(more…)

Juli 24, 2008

“Ada yang Salah di UIN”

sumber hidayatullah.com
Seorang dosen di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, menceritakan, bagaimana pemahaman relativisme berkembang subur di kampus seperti UIN dan IAIN
Wawancara:

Achmad Warid Khan: “Ada yang Salah di UIN”
[Dosen tetap di fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta]
Banyak yang berharap dari rahim Universitas Islam Negeri (UIN), atau dulu dikenal dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN), akan lahir ulama, cendekiawan Muslim, atau dai yang akan membina umat.

Namun, sebagian orang menilai justru sebaliknya. Di kampus inilah paham liberalisme dan relativisme berkembang-biak. Benarkah?
Akhir Desember 2007 lalu, Achmad Warid Khan, seorang dosen tetap di Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, mengirim sebuah opini ke kantor redaksi Hidayatullah tentang “penggerogotan” agama di kampus Islam itu.

Ia menjelaskan panjang lebar bagaima pemahaman rasional dan relativisme berkembang begitu subur di kampus-kampus UIN dan IAIN, khususnya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
ImageDalam kesempatan berikutnya, redaksi Hidayatullah sempat berbincang-bincang dengan suami Siti Fatimah, berusia 40 tahun, ini. Perlu diketahui, Warid telah menjadi staf pengajar di Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga semenjak tahun 1980 hingga hari ini.

Pria asal Madura ini sempat kehilangan kesempatan menyelesaikan desertasinya di Universitas Al-Azhar, Kairo, gara-gara pendarahan otak. Ia koma selama 40 hari, bahkan hampir saja akan dimakamkan.
Setelah sembuh, ia banyak berubah. ”Saya segera sadar akan kekeliruan saya selama ini, ” ujarnya.
Sebelumnya, ia masih suka bolong-bolong dalam beribadah. Sang istri menambahkan, sebelum sakit si suami seolah berperilaku layaknya orang tak lulus sekolah agama. (more…)

Juli 14, 2008

”Merusak Pendidikan Agama”

sumber hidayatullah.com
Penyesatan pemikiran juga digencarkan melalui buku-buku pendidikan agama di perguruan tinggi. Baca Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini ke-239

Oleh: Adian Husaini

“Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural”. Itulah judul sebuah buku yang ditulis seorang dosen di salah satu Perguruan Tinggi Islam di Jawa Tengah. Dalam kata pengantarnya untuk buku ini, Direktur Pasca Sarjana UIN Jakarta, Prof. Dr. Azyumardi Azra, menyatakan, bahwa buku ini memiliki arti penting bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan agama. Azra mendefinisikan ‘Pendidikan Multukultural’ sebagai “pendidikan untuk/tentang keragaman kebudayaan dalam meresponi perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan.” (more…)

Juni 18, 2008

“Demi Kebebasan, Membela Kebathilan!”

sumber insistnet.com
Ditulis Oleh Adian Husaini
Masih ingat Lia Eden? Dia mendakwahkan dirinya sebagai Jibril Ruhul Kudus. Lia, yang mengaku mendapat wahyu dari Allah, pada 25 November 2007, berkirim surat kepada sejumlah pejabat negara. Kepada Ketua Mahkamah Agung RI, Bagir Manan, Lia berkirim surat yang bernada amarah. ”Akulah Malaikat Jibril sendiri yang akan mencabut nyawamu. Atas Penunjukan Tuhan, kekuatan Kerajaan Tuhan dan kewenangan Mahkamah Agung Tuhan berada di tanganku,” tulis Lia dalam surat berkop ”God’s Kingdom: Tahta Suci Kerajaan Eden”.

Jadi, mungkin hanya ada di Indonesia, ”Malaikat Jibril” berkirim surat lengkap dengan kop surat dan tanda tangannya, serta ”berganti tugas” sebagai ”pencabut nyawa. (more…)

Juni 11, 2008

Di Balik Insiden Monas 1 Juni 2008

Oleh Ihsan Tandjung

Apa kaitan antara Insiden Monas 1 Juni 2008 dengan Penetrasi Ideologi? Apa kaitan antara FPI, AKKBB, Ahmadiyah, Pemerintah SBY-YK, Negara Amerika Serikat dengan Penetrasi Ideologi?

Di balik Insiden Monas tersebut terdapat cukup banyak perkara yang bisa kita inter-relate satu sama lain. Siapa sesungguhnya yang memperoleh ”keuntungan” dari terjadinya peristiwa yang konon semakin merusak citra negara Indonesia di mata dunia? (more…)

Juni 9, 2008

Di Balik Insiden Monas 1 Juni 2008

sumber eramuslim.com
Oleh Ihsan Tandjung
Apa kaitan antara Insiden Monas 1 Juni 2008 dengan Penetrasi Ideologi? Apa kaitan antara FPI, AKKBB, Ahmadiyah, Pemerintah SBY-YK, Negara Amerika Serikat dengan Penetrasi Ideologi?

Di balik Insiden Monas tersebut terdapat cukup banyak perkara yang bisa kita inter-relate satu sama lain. Siapa sesungguhnya yang memperoleh ”keuntungan” dari terjadinya peristiwa yang konon semakin merusak citra negara Indonesia di mata dunia? (more…)

Juni 8, 2008

”Kampanye Lesbi Profesor AKKBB”

sumber hidayatullah.com
Profesor tidak jaminan pasti bener (benar, red). Banyak banyak pula profesor yang keblinger. Contohnya profesor dari kelompok AKKBB ini. Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian ke-237

Oleh: Adian Husaini
ImageNamanya sudah sangat masyhur. Media massa juga rajin menyiarkan pendapat-pendapatnya. Wajahnya sering muncul di layar kaca. Biasanya menyuarakan aspirasi tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan. Dia memang salah satu aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). Beberapa buku sudah ditulisnya. Gelar doktor diraihnya dari UIN (dulu IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Gelar Profesor pun diraihnya. (more…)

Juni 6, 2008

PM Turki Minta Larangan Jilbab Dicabut

Filed under: Berita Islam, Seputar pemikiran islam — Tag:, , , , , — iaaj @ 6:11 am

sumber eramuslim.com
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan akan melakukan perombakan menyeluruh terhadap konstitusi Turki, terutama yang menyangkut pembatasan terhadap penggunaan simbol-simbol Islam di negeri yang menganut sekulerisme itu.

Hal pertama yang akan dilakukan Erdogan adalah melonggarkan larangan mengenakan jilbab di Turki, terutama di institusi-institusi pendidikan. Ini tersirat dari pernyataannya yang dilansir Financial Times edisi Rabu (19/9). (more…)

Qardhawi Kritik Sikap Kaum Sekuler Turki terhadap Erdogan dan Gul

sumber eramuslim.com
Ulama Islam internasional DR. Yusuf Qardhawi menyatakan sangat heran dengan aksi demonstrasi pro sekuler Turki yang menentang Erdogan maupun Gul untuk ikut dalam pemilu presiden.

Dalam acara Syariah wal Hayah yang disiarkan Al-Jazeera, Qardhawi mengatakan, “Sekularisme dan Liberalisme sebenarnya merupakan sudut pandang yang netral dalam melihat masalah agama. Artinya, mereka tidak pro dan tidak menentang agama. Mengapa di Turki, mereka justru menolak kehadiran orang yang memiliki isteri memakai jilbab? Ini sangat aneh. ” (more…)

Blog di WordPress.com.