DR. Daud Rasyid, M.A
sumber http://www.alislamu.com
Penyebaran virus-virus pemikiran yang menyimpang yang dilakukan oleh agen-agen orientalis di Indonesia juga dilakukan melalui media-media, seperti, majalah, text book, dan bahkan buku pegangan untuk mahasiswa IAIN (sekarang Universitas Islam Negeri, UIN). Selain itu, juga melalui seminar, kuliah, artikel-artikel di koran, majalah, dan jurnal, bahkan mereka mendirikan lembaga khusus sebagai ajang berkumpul dan merancang gagasan dengan program pendidikan dalam studi Islam untuk kalangan elit dan eksekutif. Cara penyajiannya pun cukup menarik bagi mereka yang masih awam terhadap Islam. Mereka menggunakan istilah-istilah asing sehingga mengesankan sebagai pemikiran yang ilmiah dan berbobot. Mereka bermain di kancah logika, yang bagi orang-orang awam sepertinya sulit untuk dibantah. Pemikiran yang berbahaya ini disebarkan dengan dalil kebebasan berbicara, berpikir, dan berpendapat. Padahal, dalam fase ini, para mahasiswa sangat membutuhkan bimbingan dan arahan dalam studi ilmu-ilmu Islam. Mereka atau kelompok yang memiliki spesialisasi sekuler dan tidak memiliki dasar dan latar belakang ilmu-ilmu Islam ini memaksakan diri berbicara tentang dan atas nama Islam dalam kuliah dan tulisannya. Mereka bertindak seolah-olah punya kapasitas dan otoritas ilmiah sehingga seenaknya melontarkan kritik dan menyerang ajaran dan syariat Islam. Ini adalah musibah besar yang menimpa umat dan karenanya harus dihadapi. (more…)